
Halo, Sahabat IMFI!
Akhir tahun bukan cuma soal tutup buku kerja atau liburan, ini juga waktu yang tepat untuk “financial check-up”. Evaluasi keuangan tahunan membantu kita melihat seberapa sehat kondisi finansial, apa yang sudah berhasil, apa yang perlu diperbaiki, serta bagaimana merencanakan lebih matang untuk tahun berikutnya.
Yuk, cek enam poin berikut ini satu per satu sambil menyiapkan catatan, spreadsheet, atau aplikasi keuanganmu sekarang!
1. Hitung ulang “kekayaan bersih”
Mulailah membuat neraca pribadi dengan mencatat semua aset (tabungan, properti, investasi, kendaraan, dan lainnya) lalu kurangi dengan seluruh kewajiban (hutang dan cicilan). Hasilnya adalah kekayaan bersihmu sekarang.
-
Jika hasil positif dan lebih besar dari tahun lalu → indikator keuangan sehat dan berkembang.
-
Jika hasil negatif atau stagnan → artinya kamu perlu atur strategi keuangan ulang dengan mengurangi hutang, meningkatkan tabungan atau investasi, atau mengontrol pengeluaran.
Dengan begini, kamu bisa melihat seberapa banyak progres finansialmu selama setahun.
2. Tinjau kembali target keuangan tahunan, sudahkah tercapai?
Di awal tahun atau saat membuat rencana keuangan, sering kali kita membuat beberapa target, seperti membuat tabungan dana darurat, investasi jangka panjang, dana liburan, atau pembelian suatu hal yang besar.
Nah, sekarang waktunya mengevaluasi:
Apakah target-target tersebut sudah tercapai? Jika belum, apa penyebabnya? Apakah penghasilan kurang, ada biaya tak terduga, atau terlalu banyak pengeluaran konsumtif?
Berdasarkan hasil ini, kamu bisa sesuaikan kembali target tahun depan, baik dari sisi nilai maupun jangka waktu pencapaiannya. Evaluasi ini penting supaya perencanaan keuangan tidak hanya ambisi, tetapi juga realistis dan sesuai situasi keuangan sebenarnya.
3. Periksa kecukupan dana darurat dan likuiditasmu
Dana darurat bisa menjadi pengaman finansial untuk keadaan tak terduga seperti kehilangan pekerjaan, biaya kesehatan mendadak, atau kebutuhan mendesak lainnya. Banyak sumber menyarankan agar dana darurat idealnya setara 6-12 bulan pengeluaran rutin, tergantung situasimu.
Di evaluasi akhir tahun, tanyakan pada diri sendiri:
-
Apakah dana darurat sekarang masih cukup dibanding pengeluaran tahunan saat ini?
-
Apakah dananya mudah dicairkan jika benar-benar dibutuhkan (tidak terkunci investasi jangka panjang)?
-
Jika ternyata kurang, rencanakan untuk menambah alokasinya di awal tahun depan.
4. Evaluasi tabungan & investasi
Menabung saja belum cukup, penting juga untuk melihat hasil dari investasi atau tabungan jangka panjangmu. Apakah nilai portofolio naik, stagnan, atau malah minus? Apakah komposisi investasi masih pas dengan profil risiko dan tujuanmu?
Di evaluasi ini, kamu bisa:
-
Mencatat hasil aktual dari investasi, deposito, reksadana, obligasi, atau instrumen keuangan lain.
-
Hitung apakah return sudah sesuai harapan.
-
Jika hasil kurang memuaskan, bisa dipertimbangkan untuk melakukan perubahan proporsi aset atau mengganti instrumen investasi sesuai tujuan finansialmu.
Langkah ini membantu memastikan uangmu bekerja, bukan cuma diam di tabungan biasa.
5. Rancang strategi keuangan baru untuk tahun depan
Setelah semua poin di atas diperiksa, waktunya menyusun rencana keuangan yang lebih baik dan realistis untuk tahun depan. Poin ini seringkali terabaikan, padahal penting agar evaluasi tahun ini punya dampak nyata. Banyak sumber menyarankan untuk menjadikan hasil evaluasi sebagai pijakan membuat rencana baru.
Beberapa hal yang bisa kamu lakukan:
-
Tentukan prioritas: tabungan, investasi, pelunasan utang, dana darurat, atau pengeluaran penting lainnya.
-
Buatlah anggaran bulanan baru berdasarkan data pengeluaran aktual dan tujuan finansialmu.
-
Siapkan dana darurat untuk kebutuhan tak terduga (misalnya pendidikan, pernikahan, renovasi, dsb).
Dengan strategi baru yang berdasarkan evaluasi nyata, kamu akan memulai tahun depan dengan pondasi finansial lebih kuat.
Selamat mengevaluasi dan menyusun rencana baru, Sahabat IMFI!
PT Indomobil Finance Indonesia berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.






